Stres Psikososial dan Kejadian Fluor Albus Patologis pada Santri
Kata Kunci:
psychosocial, stress, pathological, fluor, albusAbstrak
Fluor albus or vaginal discharge is a secretion from the woman’s genitals but it is not a blood. Fluor albus divided into physiological and pathological fluor albus. Pathological fluor albus is a secretion from vagina that whitish, yellowish or greenish, itching or burning or pain. Fluor albus is not a disease but becoming the indication of infections, viciousness or benign tumor of gynecological problems. There are many factors can caused fluor albus at adolescent, one of the factors is stress. This study aimed to know the correlation between psychosocial stress and incidence of pathological fluor albus of islamic boarding students as research population in Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Sleman Yogyakarta. The sampling technic used non-probability sampling and the sample size was 82 people. This study used Depression Anxiety Stress Scale (DASS 42) and fluor albus questionnaires to collect the data. The data analyzed using Chi-Square, Coefficient Contingency and Prevalence Ratio test.Result of the study showed 58,7 % santri had stress and 64,9% santri were indicated pathological fluor albus. At the age of characteristic respondent, the majority subject was the end of adolescent (50,5%) and the majority subject was at higher education (41,2%). Statistical test showed p-value = 0,001, C = 0,523 and PR = 2,982, which means there were significant correlation between level of psychosocial stress and incidence of pathological fluor albus, the correlation strength was strong enough. Santri who got stress psychosocial have risk 2,982 times experienced pathological fluor albus incidence.
Referensi
Berger, S. Bacterial vaginosis : global status. USA : Gideon informatics : 2016. Hlm. 4,5. Cohrssen, A. 2010. Are Unexplained Vaginal Symptoms Assosiated with Psychosocial Distress? A Pilot Investigation. J Primary Health Care 2010 ; 2(2) : 150-154. Dwi, A.M. 2015. Hubungan antara stressor psikososial dengan gangguan menstruasi pada remaja SMP pasca erupsi merapi di kecamatan cangkringan kabupaten sleman Yogyakarta. FK UGM. Hawari, D. 2008. Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta : FK Universitas Indonesia. Iskandar, S.S. 2011. Awas Keputihan Bisa Mengakibatkan Kematian dan Kemandulan. [Internet], Diakses dari : http://www.mitrakeluarga.com [Diakses pada tanggal 24 Juli 2017] Lovibond, S.H. & Lovibond. P.f. 1995. Manual for the depression anxiety stress scale. (2and Ed) Sydney : Psychology Foundation. Manuaba, I.B. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Arcan. Manuaba, I.B.G. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana untuk pendidikan bidan. 1 ed. Jakarta : EGC ; 1998. Hlm. 385-7, 405. Sumarni, D.W., Maulida DS. 2006. Pengaruh Stresor Psikososial terhadap Depresi dan Gangguan Kesehatan Reproduksi Guru Perempuan Sekolah Dasar Negeri, Berita Kedokteran Masyarakat, Yogyakarta : 2006, Vol. 22, No 3, halaman 07-114. Syed, T.S. Braverman, P.K., 2004. Vaginitis in adolescents. Elsevier, 15: 235–251, USA. Tonja, R. Nansel et al, The Association of Psychosocial Stress and Bacterial Vaginosis in a Longitudinal Cohort, American Journal of Obstetrics and Gynecology, 194 (381-6), 2006, USA. Wangsa, T. 2010. Menghadapi Stres Dan Depresi. Jakarta : Oryza.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Pemberitahuan Hak Cipta
Naskah yang dikirim penulis ke Jurnal Forum Kesehatan bila diterima dan layak terbit maka hak cipta harus diberikan kepada Jurnal Forum Kesehatan selaku penerbit jurnal.
Copyright meliputi hak eksklusif untuk mereproduksi dan memberikan artikel di semua bentuk dan media, termasuk cetak, foto, mikro film dan setiap reproduksi lain yang sejenis serta terjemahan. Reproduksi setiap bagian dari jurnal ini, penyimpanan dalam data base dan transmisi oleh media, seperti elektronik, elektrostatik dan mekanik salinan, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll akan diizinkan hanya dengan izin tertulis dari Jurnal Forum Kesehatan
Jurnal Forum Kesehatan menjamin para editor melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data yang salah atau menyesatkan, pendapat atau pernyataan dipublikasikan dalam jurnal.