Asupan Zat Gizi Mikro Dan Stunting Pada Anak Balita di Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau
DOI:
https://doi.org/10.52263/jfk.v10i2.200Kata Kunci:
stunting, vitamin A, kalsium, fosfor, Fe, ZinkAbstrak
Abstrak – Stunting masih menjadi masalah di Indonesia, khususnya kalimatan Tengah dengan prevalensi masih sangat tinggi dibandingkan angka nasional dan standar WHO. Stunting merupakan masalah terkait dengan asupan zat gizi dan infeksi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keterkaitan antara Zat Gizi Mikro Terhadap Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskemas Bukit Rawi. Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan metode case control. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Data karakteristik sampel, diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner sedangkan data asupan (vitamin A, Fe, Zink, Kalsium, Fosfor) diperoleh melalui wawancara menggunakan form SQFFQ (Semi Quantitatif Food Frequency). Analisis data bivariat menggunakan uji Chi Square dengan alat bantu berupa software SPSS. Berdasarkan hasil penelitian yaitu sampel yang mengalami stunting sebanyak 27 (41,5%) dan 38 (58,5%) tidak stunting. Rata-rata usia balita adalah 28 bulan dengan usia minimal 19,00 bulan dan maksimal 58,00 bulan. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan Vitamin A, Fe, Zink, dan Fosfor terhadap kejadian stunting (p=0,987; p=0,842; p=0,590; p=0,523). Namun Terdapat hubungan yang signifikan antara asupan kalsium terhadap kejadian stunting (p=0,032). Balita dengan asupan kalsium yang kurang mempunyai kemungkinan 5,09 kali untuk mengalami stunting dibandingkan balita dengan asupan kalsium yang baik (95%CI=1,026 – 25,270), sehingga balita dengan asupan kalsium kurang mempunyai probabilitas untuk mengalami stunting sebesar 83,6%.
Referensi
Bening, S. 2016. Asupan Gizi Makro dan Mikro Sebagai Faktor Risiko Stunting Anak Usia 2-5 Tahun. Journal of Clinical Medicine. (Online), Vol 4 (1) (https://doi.org/10.36408/mhjcm.v4i1.245), diakses 24 November 21019.
Chairunnisa, E., A. Candra., B. Panunggal. 2018. Asupan Vitamin D, Kalsium dan Fosfor Pada Anak Stunting Dan Tidak Stunting Usia 12-24 bulan di Kota Semarang. Journal of Nutrition College. (Online), Vol.7, No.1, p 39-44 (http : //ejournal3.undip.ac.id/index.php/jnc/), diakses 24 November 2019.
Fatimah,N.S.H., B. Wirjatmadi. 2018. Tingkat Kecukupan Vitamn A, Seng dan Zat Besi serta Frekuensi Infeksi Pada Balita Stunting dan Non Stunting. Media Gizi Indonesia. (Online), Vol 13(2) : 168-175 (DOI:10.20473/MGI.V13I2.168-175), diakses 24 November 2019.
Grober, U. 2012. Mikronutrien : Penyelarasan Metabolik, Pencegahan dan Terapi . Jakarta : EGC.
Hariyati, N., N. Rohmawati., F.W. Ningtyias. 2016. Hubungan Antara Riwayat Infeksi dan Tingkat Konsumsi dengan Kejadian Stunting pada Anak usia 25-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.
Kemenkes RI. 2016. Nutritional Status of Indonesia 2016 (Indonesian). Retrieved from http ://www.kesmas.kesmas.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Buku-Saku-Hasil-PSG-2016_842.pdf
Kementerian Desa Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi . 2018. Buku saku desa dalam penanganan stunting. Buku Saku, 2-13
Lestari, R.I. 2016. Faktor Risiko kejadian Stunted pada Anak usia 7-24 Bulan di Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, 2-9
Noviza, L. 2014. Hubungan Konsumsi Zinc Dan Vitamin a Dengan Kejadian Stunted Pada Anak Batita Di Desa Rambai Kecamatan Pariaman Selatan Tahun 2014. Karya Tulis Ilmiah Tidak Diterbitkan. Padang: Poltekkes Kemenkes Padang
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia. 26 Agustus 2019. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 956. Jakarta.
Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar Kementerian RI. Proceedings, Annual Meeting -Air Pollution Control Association, 6. (https://doi.org/1 Desember 2013)
Sari, E. M., M. Juffrie., N. Nuraini., M.N. Sitaresmi. 2016. Asupan Protein, Kalsium dan Fosfor pada Anak Stunting dan Tidak Stunting Usia 24-59 Bulan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. (online) 12(4), 152–159. ( https://doi.org/10.22146/ijcn.23111), diakses 18 Januari 2021.
Shrimptom, R. 2012. Indonesia Health Sector Review. Dareen Darkon Spesialis Operasi Senir Bank Dunia, 2-8. Retrieved from www.worldbank.org/.../Worldbank/...Indonesia/HSR-Overview-.pdf
Sundari, E., N. Nuryanto. 2016. Hubungan Asupan Protein, Seng, Zat Besi dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Z-Score TB/U pada Balita. Journal of Nutrition College. (Online), vol 5(4), 521–528. (https://doi.org/10.1038/184156a0), diakses 18 Januari 2021.
Unicef. 2012. Ringkasan Gizi Ibu & Anak. Unicef Indonesia, Oktober 20 (Gizi Ibu dan Anak).
Wellina, WF., M.I. Kartasurya., M.Z. Rahfilludin. 2016. Faktor Risiko Stunting Pada Anak Umur 12-24 Bulan. Jurnal Gizi Indonesia. (Online), Vol 5(1), 55-61. (https://ejournal.undip.ac.id), diakses 24 November 2019.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Pemberitahuan Hak Cipta
Naskah yang dikirim penulis ke Jurnal Forum Kesehatan bila diterima dan layak terbit maka hak cipta harus diberikan kepada Jurnal Forum Kesehatan selaku penerbit jurnal.
Copyright meliputi hak eksklusif untuk mereproduksi dan memberikan artikel di semua bentuk dan media, termasuk cetak, foto, mikro film dan setiap reproduksi lain yang sejenis serta terjemahan. Reproduksi setiap bagian dari jurnal ini, penyimpanan dalam data base dan transmisi oleh media, seperti elektronik, elektrostatik dan mekanik salinan, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll akan diizinkan hanya dengan izin tertulis dari Jurnal Forum Kesehatan
Jurnal Forum Kesehatan menjamin para editor melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data yang salah atau menyesatkan, pendapat atau pernyataan dipublikasikan dalam jurnal.