Faktor yang Berkaitan dengan Menyusui Eksklusif Ibu Bekerja di Kota Palangka Raya
Kata Kunci:
ASI, menyusui eksklusif, ibu bekerjaAbstrak
Cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih relative rendah, tiga provinsi yang belum mencapai target yaitu Gorontalo, Riau dan Kalimantan Tengah (Kementerian Kesehatan RI, 2017). Cakupan pemberian ASI eksklusif di Propinsi Kalimantan Tengah adalah 27,6% (Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Tengah, 2015). Sementara di Kota Palangka Raya cakupan pemberian ASI eksklusif pada tahun 2016 hanya mencapai 14,99% yang merupakan angka cakupan ASI eksklusif terendah sejak tahun 2010 (Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, 2017). Angka ini masih jauh dari target yang ditetapkan Propinsi Kalimantan Tengah yaitu 65% dan target Standar Pelayanan Minimal (SPM) Nasional ASI eksklusif adalah 80%. Fenomena wanita bekerja di Kota Palangka Raya semakin meningkat dewasa ini, namun pemberian ASI eksklusif oleh wanita bekerja yang memiliki anak usia bayi tentu saja diharapkan tetap berjalan sebaik-baiknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif oleh ibu bekerja di wilayah Puskesmas Menteng Kota Palangka Raya. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dipilih dengan purposive sampling sebanyak 60 orang ibu bekerja yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan. Hasil penelitian diketahui 40 orang ibu menyusui eksklusif dan 20 orang ibu tidak menyusui eksklusif. Analisis Chi-square menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara kesehatan ibu dengan menyusui eksklusif (p value < 0,05) dan tidak terdapat hubungan bermakna antara kesehatan bayi, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, factor budaya, kondisi pekerjaan ibu, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan serta promosi susu formula dengan menyusui eksklusif (p value > 0,05). Pemberian informasi kesehatan tentang perawatan payudara, pencegahan bendungan ASI dan pijat oksitosin pada ibu menyusui perlu ditingkatkan kembali agar kondisi fisik ibu tetap terjaga dengan baik sehingga proses menyusui berjalan lancar. Selain itu perlu pula dipertimbangkan kondisi psikologis ibu terutama pada ibu bekerja dengan menyediakan lingkungan bekerja yang nyaman bagi ibu menyusui.
Referensi
Amalia, R. (2016). Hubungan Stress dengan Kelancaran ASI pada Ibu Menyusui Pasca Persalinan di RSI Ahmad Yani Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan. vol. 9; no. 1; pp (12-16).
Dahlan, A., et al. (2012). Hubungan Status Pekerjaan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang. http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/article/view/1021. Diakses pada tanggal 2 Maret 2018.
Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya. (2017). Profil Kesehatan Kota Palangka Raya Tahun 2016. Palangka Raya: Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Tengah. (2016). Profil Kesehatan 2015 Propinsi Kalimantan Tengah. Palangka Raya : Dinas Kesehatan Propinsi Kalteng
Hartatik. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kesehatan Wanita dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Bahorok kabupaten Langkat. Skripsi. Jakarta : FKM Universitas Indonesia
Kamariah, N. (2014). Kondisi Psikologi Mempengaruhi Produksi ASI Ibu Menyusui di BPS Aski Pakis Sido Kumpul Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7(12), 29–36.
Kamariah, N. 2014. Kondisi Psikologi Mempengaruhi Produksi Asi Ibu Menyusui Di Bps Aski Pakis Sido Kumpul Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7(12), 29–36.
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Kodrat, Laksono. (2010). Dasyatnya ASI dan Laktasi. Yogyakarta: Media Baca.
Pinem, SAS. (2008). Faktor-Faktor Penghambat Ibu Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Tuntungan. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20264/8/pdf. Diakses pada tanggal 4 Maret 2018.
Prasetyono, SD. (2009). Cara menyusui yang Baik. Jakarta: Arcan
Seswita. (2005). Pertumbuhan Bayi yang Menerima ASI Eksklusif dan Non Eksklusif di daerah Perkotaan Sumatra Barat. Skripsi. Padang: FKM Universitas Baiturrahman
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Pemberitahuan Hak Cipta
Naskah yang dikirim penulis ke Jurnal Forum Kesehatan bila diterima dan layak terbit maka hak cipta harus diberikan kepada Jurnal Forum Kesehatan selaku penerbit jurnal.
Copyright meliputi hak eksklusif untuk mereproduksi dan memberikan artikel di semua bentuk dan media, termasuk cetak, foto, mikro film dan setiap reproduksi lain yang sejenis serta terjemahan. Reproduksi setiap bagian dari jurnal ini, penyimpanan dalam data base dan transmisi oleh media, seperti elektronik, elektrostatik dan mekanik salinan, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll akan diizinkan hanya dengan izin tertulis dari Jurnal Forum Kesehatan
Jurnal Forum Kesehatan menjamin para editor melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data yang salah atau menyesatkan, pendapat atau pernyataan dipublikasikan dalam jurnal.