Kemandirian Lansia yang Rendah Meningkatkan Risiko Depresi pada Lansia

Penulis

  • Agnes Dewi Astuti Poltekkes Kemenkes Palangka Raya

Kata Kunci:

tingkat kemandirian, risiko depresi, lansia

Abstrak

Pembangunan kesehatan merupakan proses perubahan tingkat kesehatan dari tingkat yang kurang baik menjadi lebih baik sesuai dengan standar kesehatan. Perubahan ini dapat dikenali dengan mengamati di setiap tingkatan usia, salah satunya adalah perubahan kesehatan pada tingkat usia lanjut (lansia) (BPS, 2015). Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah, jumlah dan persentase lansia di provinsi Kalimantan Tengah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dengan kondisi tubuh yang mengalami penurunan kemampuan dalam kemandirian beraktifitas sehingga berisiko mengalami depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kemandirian dengan risiko depresi pada lansia. Desain menggunakan cross sectional pada 45 lansia di wilayah kerja Pustu Bangas Permai Kota Palangka Raya.

Hasil menunjukkan bahwa tingkat kemandirian sangat berhubungan dengan dengan risiko depresi pada lansia. Kemandirian lansia dipengaruhi oleh kemampuan kognitif, fisik maupun sosial. Penurunan kemampuan belajar/ kemampuan mengingat, penurunan kekuatan otot terutama ekstremitas, pengendalian stres, penurunan kegiatan dalam masyarakat membuat lansia merasa tidak puas akan kondisi dirinya dan berdampak pada kondisi kesedihan pada masa tuanya.

Direkomedasikan pada tenaga kesehatan dalam membantu meningkatkan kemandirian melalui pemberdayaan keluarga untuk menurunkan risiko depresi pada lansia.

Diterbitkan

2018-08-29

Cara Mengutip

Astuti, A. D. (2018). Kemandirian Lansia yang Rendah Meningkatkan Risiko Depresi pada Lansia. Jurnal Forum Kesehatan : Media Publikasi Kesehatan Ilmiah, 8(2), 99–103. Diambil dari http://e-journal.polkesraya.ac.id/index.php/jfk/article/view/113

Terbitan

Bagian

Articles