Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Umbi Bawang Dayak (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb.) Secara Oral Terhadap Jumlah Eosinofil Pada Tikus (Rattus Norvegicus) Model Asma Alergi
Keywords:
ekstrak etanol bawang dayak, eosinofil, asma alergiAbstract
Pada masyarakat dayak di Kalimantan Tengah tanaman bawang dayak ini digunakan untuk alergi, asma dan meningkatkan daya tahan tubuh. Tampaknya tanaman obat ini dapat digunakan sebagai bahan yang bersifat modulasi imun sistem.
Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pengaruh pemberian ektrak etanol umbi bawang dayak terhadap eosinofil tikus model asma setelah pemberian secara oral ekstrak etanol umbi bawang dayak selama 21 hari.
Penelitian ini bersifat eksperimental murni, dengan menggunakan Tikus Jantan sebagai hewan coba dengan jumlah 30 ekor yang dibagi dalam 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 6 ekor. Kelompok K(n) diberi placebo (CMC Na+) selama 21 hari, kelompok K(-) mendapat OVA IP pada hari ke 1,7 dan 14 serta pemberian secara aerosol hari ke 21, kelompok perlakuan 1 (P1) mendapat OVA kombinasi ektrak etanol bawang dayak 250 mg/KgBB selama 21 hari, kelompok perlakuan 2 (P2) mendapat OVA kombinasi ektrak etanol bawang dayak 500mg/KgBB selama 21 hari, kelompok perlakuan 3 (P3) mendapat OVA kombinasi ektrak etanol bawang dayak 1000 mg/KgBB selama 21 hari. Pelaksanaan pengambilan data (darah) segera setelah selesai penelitian. Sampel darah dianalisis dengan Advia 2120i untuk mengukur jumlah eosinofil.
Hasil memperlihatkan nilai rerata jumlah eosinofil dalam sampel darah kelompok K(n) (3.18±1.77), kelompok K(-) (4.97±2.11), kelompok P1 (2.50±1.23), kelompok P2 (1.72±1.12) dan kelompok P3 (0.83±0.39). Uji statistik dengan uji Kruskal Wallis pada kelima kelompok berbeda bermakna dengan nilai p < 0,05. Ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol umbi bawang dayak yang diberikan secara oral dapat mempengaruhi penurunan jumlah eosinofil.
References
2. Manurung P, Yunus F, Wiyono HW, Jusuf A, dan Murti B. Hubungan antara jumlah eosinofil sputum dengan hiperaktiviti bronchus pada asma alergi persisten sedang di RS Persahabatan. J Respir Indo. 2006; 26 (1): 45-58.
3. Blease K, Lukacs NW, Hogaboam CM, dan Kunkel SL. Chemokines and their role in airwayhyper-reactivity.
Respir Res. 2000; 1(1): 54–61.
4. Temann UA, Ray P, dan Flavell RA. Pulmonary overexpression of IL-9 induces Th2 cytokine expression,
leading to immunepathology. J Clin Invest. 2002;109 (1): 29–39
5. Laouini D, Alenius H, Bryce P, Oettgen H, Tsitsikov E, dan Geha RS. IL-10 is critical for Th2 responses in a murine model of allergic dermatitis. J Clin Invest. 2003;112 (7): 1058–1066
6. Balgis. The Effect of Needling at Feishu (BL13) and Zusanli (ST36) Acupoints on CD4+ Lymphocyte Counts in Asthmatic Rat Model. Jurnal Kedokteran Indonesia. 2011. Vol. 2 no.1.
7. Muthmainah. Pengaruh Akupunktur terhadap Jumlah Eosinofil Bronkiolus Tikus Putih Model Asma. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 2011.
8. Sudewi NP, Kurniati N, Suyoko EMD, Munasir Z, Akib AAP. Berbagai Teknik Pemeriksaan Untuk Menegakkan Diagnosis Penyakit
Alergi. Sari Pediatri.2009;11(3):174-8. Jakarta.
9. Manurung DNM, Nasrul E, Medison I. Gambaran Jumlah Eosinofil Darah Tepi Penderita Asma Bronkial di Bangsal Paru RSUP Dr. M. Djamil
Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. Padang. 2013.
10. Aji YL, Aulanni’am, Wuragil DK. Therapeutic Effect of Mimosa pudica, Linn. Extract toward Superoxide Dismutase (SOD) Enzyme Activity and Lung Histopathology on Asthma Rats (Rattus norvegicus. Universitas Brawijaya. Indonesia. 2010.
11. Rizki MI, Chabib L, Nabil A, Yusuf B. Tanaman dengan Aktivitas Anti- Asma. Jurnal Pharmascience.2015;Vol 2, No. 1.hal: 1 – 9
12. Febrinda A.E, Yuliana N.D, Ridwan E, Wresdiyati T, Astawan M. Hyperglycemic control and diabetes complication preventive activities of Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia L. Merr.) bulbs extracts in alloxan- diabetic rat, International Food Research Journal. 2014; 21(4): 1405-1411
13. Roitt, Ivan M, Imunologi. Edisi delapan. Jakarta: Widya Medika. 2002.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Pemberitahuan Hak Cipta
Naskah yang dikirim penulis ke Jurnal Forum Kesehatan bila diterima dan layak terbit maka hak cipta harus diberikan kepada Jurnal Forum Kesehatan selaku penerbit jurnal.
Copyright meliputi hak eksklusif untuk mereproduksi dan memberikan artikel di semua bentuk dan media, termasuk cetak, foto, mikro film dan setiap reproduksi lain yang sejenis serta terjemahan. Reproduksi setiap bagian dari jurnal ini, penyimpanan dalam data base dan transmisi oleh media, seperti elektronik, elektrostatik dan mekanik salinan, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll akan diizinkan hanya dengan izin tertulis dari Jurnal Forum Kesehatan
Jurnal Forum Kesehatan menjamin para editor melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa tidak ada data yang salah atau menyesatkan, pendapat atau pernyataan dipublikasikan dalam jurnal.